"Usai" sebuah cerpen
Aku mendengar alunan lagu berbahasa Jepang dengan judul "For Lovers" yang dinyanyikan oleh Lamp. Enam belas foto dalam postingan itu aku geser perlahan, meneliti satu demi satu gambar; melihat dia. Kisah yang tidak pernah dimulai itu sudah lama usang, lapuk dan tidak terurus. Hanya menjadi guyonan dan candaan ketika malam sudah suntuk dan obrolan kehilangan duduk perkaranya, setidaknya bagi diriku. Sudah lima kali potongan lagu berdurasi 1 menit itu kudengar; masih belum bosan. Masih belum selesai mengenang kisah yang tidak pernah ada ceritanya, seolah tidak ikhlas padahal sudah jauh lama melepaskan. Usai. Rasa sedihku sudah usai 9 tahun lalu, ketika cerpen tentangnya sudah kukumpulkan untuk tugas mengarang Bahasa Indonesia di kelas IX. Kisah tentangnya sudah kupermak sana sini agar rapi dan kujual di setiap lingkar pertemanan yang aku ikuti. Teman-temanku akan riuh tertawa dan merasa iba; aku tersenyum. Cerita tentangnya menjadi debut suksesku sebagai pendongeng handal, seti...